Monday, September 3, 2012

Siung

Dapat kuhirup bau ombak yang menderu karang.
Mendengar hempasan angin lembut di mukaku.
Aku bebas! Bebas bersatu dengan air laut dan pasir putih.

Berjalan menyusuri pantai Siung tanpa jejak.
Kudaki tebing-tebing hingga atas.
Aku berdiri, merentangkan tangan.
Aku melihat laut selatan yang begitu luas dan biru.

Berteriak sepuas-puasnya,
sambil kulihat ombak yang menabrakan diri ke karang besar.
Entah kudengar bisikan lembut menggoda,
"Terjunlah, terjunlah, hempaskan tubuhmu seperti ombak itu"
Terdengar menggoda, namun aku tolak.
Aku tidak berani, aku takut!

Kududuk di atas tebing,
menunggu matahari membakar kepalaku.
Kulihat ke bawah,
ada sekolompok anak muda yang bergembira.
"Ah, bahagia sekali mereka? Aku juga ingin seperti itu," kataku dalam hati.
Semuanya tertawa, kejar-kejaran dan mencari ikan-ikan di karang.

Semakin iri aku melihatnya,
semakin aku putus asa.
Kubaringkan tubuh,
kulihat langit yang cerah.
Sempat aku tertidur dalam pelukan alam,
nyaman dan damai, aku tidak ingin ini berakhir.
___________________________________________________________


Catatan memori di pantai Siung, 3 April 2010
 
© Copyright 2035 Evan Adiananta
Theme by Yusuf Fikri