ia yang memberikan kesempatan pada manusia
untuk bisa menjadi dirinya sendiri.
Sedangkan benci,
ia yang memberikan kesempatan pada manusia
untuk bisa menjadi diri lainnya.
Manusia,
ia yang mewarisi cinta milik Tuhannya
dan yang mewarisi benci milik Setannya.
Cinta dan benci,
Tuhan dan Setan.
Mereka bercumbu melahirkan banyak anak manusia.
Cinta dan benci,
Keduanya membuat manusia menjadi lebih manusiawi.
Tak ada manusia yang hanya mencinta atau membenci.
Manusia,
Ia yang bisa mencintai dan membenci secara
bergantian. Berirama. Bahkan beriringan.
Manusia, manusia, manusia.
Ia bukan Tuhan, ia hanyalah manusia.
Ia juga bukan setan, ia hanyalah manusia.
Manusia, Tuhan, Setan.
Kemanusiaan, Ketuhanan, Kesetanan.
Memanusiakan manusia, Tuhan, dan Setan.
Memanusiakan manusia,
Karena manusia tetaplah manusia.
Cintai dan benci manusia secukupnya.
Memanusiakan Tuhan dan Setan,
karena dengan begitu,
manusia akan memahami hakekatnya sebagai manusia.
Antara cinta dan benci.
Antara Tuhan dan Setan;
berdirilah seorang manusia.