Wednesday, November 13, 2013

Hujan dan Aku

Kami yang tak pernah saling mengharapkan,
bertemu dalam sebuah kenang.
Merayapi tiap seluk-beluk bayang perempuan,
menyesapi aroma gairah tubuhnya.
Menyisakan birahi yang tak tergenapi.

Menghujani tiap helai rambut yang terurai.
Membasahi bajunya yang sehelai,
mencetak lekuk dada dan pinggulnya.
"Aku ingin mencumbu dirinya, bersama hujan."

Di bawah hujan, aku sendiri.
Menengadah menatapi senandung mendung,
merajut tiap keping tentangnya.

Masih tercium manis tubuhnya,
ketika hujan telah menggerimis.

Hujanku yang tercantik.



Salatiga, 12 November 2013
rintik-rintik di sore hari.
 
© Copyright 2035 Evan Adiananta
Theme by Yusuf Fikri