Ku buka pintu itu, tanpa mengetuk lebih dulu. Masuk menerobos dingin itu, terasa menusuk hingga ulu. Tatapan kosongnya mengisi pikiran, "apa yang kau lalui?" Dijawabnya tanpa tahu pertanyaan, "kau tidak akan mengetahui." Seketika menetes air mataku, aku merasakan luka kesepiannya. "Untuk apa kau menghampiriku? Tidak ada guna," katanya. Ia meninggalkan aku lagi, tanpa bilang tujuannya nanti. Kututup pintu itu lagi, tanpa ada tujuan pasti.
Writing for self-therapy