Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2021

Perihal Menang

Tahukah kamu, bahwa akulah yang menang. Aku telah menang atas perasaanku sendiri. Sedang dirimu bersembunyi pura-pura tenang , tidak sanggup menyembuhkan lukamu sendiri. Namun, tahukah kamu sayang, akupun ingin kamu menang atas masa lalumu. Kenapa tidak kamu ijinkan aku sayang? Aku ingin mendampingimu meraih kebebasanmu. Dan bila nanti kamu sudah meraihnya sayang, aku hanya akan melihatmu dari seberang hatimu. Anggaplah kita sedang bermain peran, gunakan diriku sebagai alat pembebasanmu. Kamulah pemeran utama dan aku figuran, ada untukmu bersinar meraih kemenanganmu. Aku tidak mau menang sendirian, tanganku terulur menunggu sambutan tanganmu. Ku mohon, ijinkan kita berdampingan, hanya sebentar sampai sembuhnya lukamu.

Perihal Hilang

Kamu menghilang, akupun ingin begitu. Tanpa tanda, tanpa tegur, tanpa kata. Aku kira kita bisa, ternyata tidak begitu. Saling goda, habiskan anggur, lalu bercinta. Sekarang kamu telah tahu sikapku yang kentara, kubuka lebar tanganku yang berisi arteri. Kutawarkan itu padamu hanya dengan aksara, karena mulut, mata dan telingaku sudah kuberi. Kupastikan kamu tahu, bahwa di sini aku merindukan suaramu, senyummu, dan tatapanmu. Tapi kupastikan kamu takkan tahu, bagaimana rasanya tersiksa menjadi manusia merdeka tanpamu. Lihatlah mata yang telah kuberikan malam itu, kupastikan takkan ada kebohongan di situ. Dan jika bukan dirimu menjadi pendampingku, maka selain dirimu hanya menjadi pelarianku.