Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2012

Kupu-Kupu Merah

Merah sayapmu, menerbangkanmu dengan angkuh. Angkuh sayapmu, menerbangkanmu dengan anggun. Anggun sayapmu, menerbangkanmu tak menentu. Kau, kupu-kupu merah yang terbang tak menentu. Terbang dari taman ke taman, dari hati ke hati yang sedang berbunga-bunga. Kau, kupu-kupu merah yang telah mengisap sebagian sari hatiku. Hanya sebagian, hanya sampai setengah mati. Kenapa tak kau hisap sampai aku mati? Adakah kau akan hinggap dan mengisapku lagi? Akan aku sediakan sari yang lebih banyak untukmu. Datanglah ke mari. Dan hisap aku sampai mati, kali ini.

ARA

Memang sebuah kebetulan jika aku menemuimu malam ini. Sama seperti aku menemui dirinya dulu. Dulu sekali. Apakah dirimu percaya akan sebuah kebetulan? “Kebetulan itu gak ada. Keajaibanlah yang ada,” katanya mendebat pernyataanku. “Bukankah keajaiban itu juga sama dengan kebetulan? Ajaib memang kalau kamu katakan kebetulan itu tak ada, sedangkan kesalahan itu ada. Hahaha...,” ejekku sambil tertawa puas. “Jelas berbedalah. Tuhan tak menciptakan kebetulan, semuanya sudah diatur. Dan semua keteraturan yang tak bisa manusia perkirakan, itulah keajaiban. Jadi, ini bukan masalah betul atau salah!” bantahnya sedikit marah. “Hahaha...,” tawaku tambah puas. “Kenapa kamu tertawa? Apa yang lucu? Oh iya, aku lupa kalau kamu gak percaya Tuhan,” tanyanya sambil menggerutu. “Hahaha...bukan begitu. Aku hanya suka lihat caramu marah padaku. Kamu mengingatkan aku pada ibuku,” kataku tersenyum. “Oh, jadi kamu sengaja buat aku marah? Puas sekarang?”  gerutunya semakin tak ...